Religi

Naskah Khutbah Jumat: Pentingnya Berkata Baik atau Memilih Diam

×

Naskah Khutbah Jumat: Pentingnya Berkata Baik atau Memilih Diam

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi naskah Khutbah Jumat pentingnya berkata baik atau memilih diam. (Foto dibuat dengan AI)

LintasDaerah.id – Khutbah Jumat kali ini mengangkat tema tentang pentingnya menjaga lisan dengan selalu berkata baik atau memilih diam. Dalam kehidupan sehari-hari, ucapan memiliki peran besar dalam membentuk hubungan antar manusia.

Kata-kata yang baik dapat menumbuhkan persaudaraan, menghadirkan kedamaian, dan menjadi pahala di sisi Allah. Sebaliknya, ucapan yang buruk justru bisa memicu permusuhan, menyakiti hati sesama, bahkan menyeret seseorang kepada dosa.

Oleh karena itu, Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa menimbang setiap perkataan sebelum diucapkan. Rasulullah SAW pun menegaskan, orang yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya hanya mengucapkan perkataan yang baik, dan jika tidak mampu, maka lebih baik ia memilih diam.

Berikut naskah khutbah Jumat dengan tema “Berkata yang Baik atau Diam” yang ditulis oleh Amien Nurhakim, Alumnus UIN Jakarta sekaligus lulusan Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah, Ciputat, dikutip dari laman resmi Kemenag RI.

Khutbah Jumat: Berkata Baik atau Diam

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَـمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: رَبِّ هَبْ لِي حُكْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ، وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ

Baca Juga  Doa Menyembelih Hewan Kurban untuk Orang Lain di Hari Idul Adha: Bacaan dan Tata Caranya

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Pertama-tama marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya takwa. Caranya adalah dengan menjauhi segala larangan-Nya sejauh mungkin dan melaksanakan perintah-Nya sesuai kemampuan kita. Dengan demikian, kita bisa menjadi hamba Allah yang mulia, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an surat al-Hujurat ayat 13:

اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.”

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Islam hadir sebagai rahmat bagi seluruh alam. Ajaran Islam menuntun kita untuk menebarkan kasih sayang, baik kepada sesama manusia, hewan, tumbuhan, hingga lingkungan sekitar. Salah satu wujud kasih sayang itu adalah melalui ucapan yang baik.

Ucapan yang penuh kebaikan akan meninggikan derajat kita, baik di hadapan Allah maupun di tengah masyarakat. Bahkan Allah memerintahkan umat-Nya untuk berbicara dengan tutur kata yang baik. Hal ini termaktub dalam Surat al-Baqarah ayat 83:

قُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا

“Ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.”

Allah juga menjelaskan dalam surat Al-Hajj ayat 24 bahwa penghuni surga adalah mereka yang senantiasa diberi petunjuk untuk berkata baik:

وَهُدُوا إِلَى الطَّيِّبِ مِنَ الْقَوْلِ وَهُدُوا إِلَىٰ صِرَاطِ الْحَمِيدِ

“Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji.”

Demikian pula dalam surat Al-Isra’ ayat 53:

وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا

“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.”

Baca Juga  Jadwal Gerhana Bulan pada September 2025 Lengkap dengan Tata Cara dan Niat Sholat Khusuf

Ayat-ayat tersebut mengingatkan kita agar selalu berhati-hati menjaga lisan. Jika tidak mampu berkata baik, maka pilihan terbaik adalah diam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Ucapan yang buruk hanya menimbulkan permusuhan, perpecahan, dan kerusakan hati. Imam al-Lu’lui dalam syair Adabut Thalab mengatakan:

وَفِي كَثِيْرِ الْقَوْلِ بَعْضُ الْمَقْتِ

“Dalam banyaknya bicara dapat menimbulkan sebagian kebencian.”

Imam an-Nawawi juga menegaskan pentingnya berpikir sebelum berbicara:

يَنْبَغِي لِمَنْ أَرَادَ أَن يَنْطِقَ أَنْ يَتَدَبَّرَ مَا يَقُوْلُ قَبْلَ أَنْ يَنْطِقَ، فَإِنْ ظَهَرَتْ فِيْهِ مَصْلَحَةٌ تَكَلَّمَ، وَإِلَّا أَمْسَكَ

“Hendaknya bagi siapa pun yang ingin berbicara, ia pertimbangkan terlebih dahulu. Jika ucapannya membawa maslahat, silakan bicara. Jika tidak, lebih baik diam.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang sangat mencintai umatnya, mengingatkan agar kita menjauhkan diri dari api neraka. Salah satu caranya adalah dengan bersedekah, meskipun hanya sepotong kurma. Dan jika tidak mampu, maka bersedekahlah dengan ucapan yang baik. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan:

اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ

“Jauhilah neraka meski hanya dengan (bersedekah) sepotong kurma. Jika tidak mampu, maka dengan ucapan yang baik.”

Jamaah sekalian yang berbahagia,

Baca Juga  Jaga Kedamaian Indonesia, PP Hamalatul Quran Jogoroto Gelar Istighosah, Doa Bersama dan Sampaikan Pernyataan Sikap

Seorang mukmin sejati tidak pernah mencela atau melaknat orang lain. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ

“Orang yang beriman bukanlah orang yang suka mencela dan mengutuk.”

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang senantiasa menjaga lisan, mampu berkata baik, dan jika tidak, memilih diam agar terhindar dari dosa dan permusuhan.

Khutbah II

الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *