Religi

Jaga Kedamaian Indonesia, PP Hamalatul Quran Jogoroto Gelar Istighosah, Doa Bersama dan Sampaikan Pernyataan Sikap

×

Jaga Kedamaian Indonesia, PP Hamalatul Quran Jogoroto Gelar Istighosah, Doa Bersama dan Sampaikan Pernyataan Sikap

Sebarkan artikel ini
Istighosah dan doa bersama Pendiri sekaligus Pengasuh PP Hamalatul Quran Jogoroto Jombang, KH Ainul Yaqin, SQ, Danramil Jogoroto, Kapolsek Jogoroto dan Forkopimcam Jogoroto.

JOMBANG, LintasDaerah.id – Di tengah dinamika bangsa dan maraknya isu yang berpotensi memecah persatuan, Pondok Pesantren (PP) Hamalatul Quran Jogoroto, Jombang, mengambil langkah spiritual dengan menggelar istighosah dan doa bersama.

Kegiatan yang mengusung tema “Menjaga Kedamaian dan Keselamatan Indonesia” ini dihadiri ratusan santri, Danramil Jogoroto, Kapolsek Jogoroto, Camat Jogoroto hingga aparat pemerintah desa Sumberbendo sebagai bentuk ikhtiar menjaga keamanan dan keutuhan NKRI.

Acara yang digelar di kompleks PP Hamalatul Quran Jogoroto tersebut dibuka oleh MC Baghir, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Mohammad Daqiq. Selanjutnya, doa istighosah dipimpin langsung oleh Ustadz Ainur Rofiq dan diikuti lebih dari 800 santri dengan khusyuk.

Pendiri sekaligus Pengasuh PP Hamalatul Quran Jogoroto Jombang, KH Ainul Yaqin, SQ., dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga Indonesia yang berdiri di atas prinsip demokrasi.

“Negara Indonesia ini berdiri atas dasar demokrasi, dimana pemerintahan, pejabat hingga ilmu memimpin bangsa berasal dari rakyat sendiri. Tentunya ini semua harus dijaga. Keamanan, kesejahteraan, hingga ketentraman harus dijunjung bersama,” ungkap KH Ainul Yaqin.

Ia juga mengingatkan bahwa keselamatan dan keutuhan NKRI harus dijaga bersama, sebagaimana semangat masyarakat Jogoroto yang menjunjung nilai gotong royong dan kebersamaan.

Baca Juga  100 Hari Kinerja Duet WarSa Pimpin Jombang, OPD-nya Diajak Rapat Tiap Minggu

Lebih lanjut, KH Ainul Yaqin menekankan, doa dan penguatan spiritual masyarakat sangat dibutuhkan di tengah derasnya isu dan provokasi yang berpotensi merusak persatuan bangsa.

“Saat ini banyak isu dan konspirasi yang dapat membahayakan keutuhan bangsa, sehingga perlu menguatkan spiritualitas masyarakat. Doa dilakukan dengan keyakinan pada mukjizat Al-Qur’an, baik secara ilmiah maupun kasbiah (cara Allah menolong hamba-Nya),” jelasnya.

Kapolsek Jogoroto, AKP Mohammad Djulan, yang turut hadir dalam acara ini juga menambahkan, secara umum kondisi Indonesia baik-baik saja. Permasalahan yang muncul, kata dia, lebih banyak berasal dari oknum yang memanfaatkan situasi untuk kepentingan tertentu.

“Masyarakat tidak boleh terpancing isu provokatif dan harus menjaga kerukunan. Doa dan ikhtiar harus berjalan beriringan untuk menjaga kedamaian bangsa,” tegasnya.

Istighosah dan doa bersama Pendiri sekaligus Pengasuh PP Hamalatul Quran Jogoroto Jombang, KH Ainul Yaqin, SQ, Danramil Jogoroto, Kapolsek Jogoroto dan Forkopimcam Jogoroto.

Selain doa bersama, acara ini juga ditandai dengan pembacaan Pernyataan Sikap PP Hamalatul Quran Jogoroto yang memuat enam poin penting, antara lain:

Pernyataan Sikap PP Hamalatul Quran Jogoroto

1. Hak Menyampaikan Aspirasi
Pondok Pesantren Hamalatul Quran Jogoroto menegaskan, menyampaikan aspirasi adalah hak setiap warga negara sebagaimana dijamin oleh konstitusi dan undang-undang. Bahkan dalam Islam, menyuarakan kebenaran di hadapan penguasa yang zalim merupakan sebuah keutamaan. Namun demikian, penyampaian aspirasi seharusnya dilakukan dengan cara yang tertib, damai, dan beradab sehingga pesan dapat diterima dengan baik tanpa menimbulkan kerugian maupun kerusakan.

Baca Juga  Bangga! Kafilah MTQ Jombang Raih Peringkat 7 di Ajang MTQ Jawa Timur 2025

2. Penolakan terhadap Anarkisme
Pihak pesantren sangat menyesalkan terjadinya aksi-aksi anarkis yang berujung pada perusakan fasilitas umum dan bentrokan antarwarga. Tindakan tersebut hanya melahirkan luka dan memecah belah masyarakat. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa seorang muslim sejati adalah mereka yang mampu menjaga lisan dan tangannya agar tidak menyakiti orang lain. Oleh karena itu, segala bentuk kekerasan, terlebih terhadap sesama warga bangsa, sejatinya bertentangan dengan nilai akhlak dan ajaran Islam.

3. Seruan kepada Para Pemimpin Bangsa
Kepada para pemimpin bangsa, khususnya para anggota dewan, PP Hamalatul Quran Jogoroto menyerukan agar jabatan dijalankan sebagai amanah, bukan sebagai sarana mencari keuntungan pribadi maupun golongan. Rakyat menaruh harapan besar agar wakilnya hidup sederhana, mendengar suara umat, serta mendahulukan kepentingan bangsa. Sebab, penyalahgunaan kewenangan dan keuangan negara hanya akan memperlebar jurang kesenjangan dan semakin menurunkan kepercayaan rakyat kepada pemimpinnya.

4. Ajakan kepada Masyarakat
Kepada seluruh elemen masyarakat, pesantren ini mengajak untuk terus berjuang menegakkan keadilan dengan cara yang bertanggung jawab. Upaya itu dapat ditempuh melalui musyawarah, jalur hukum, dan doa yang tulus. Masyarakat juga diingatkan agar selalu menjaga gerakan yang ada agar tidak ditunggangi oleh kepentingan pihak lain yang justru merusak. Lebih dari itu, menjaga persatuan bangsa harus ditempatkan di atas kemenangan sesaat yang diperoleh dengan cara merusak.

Baca Juga  Perbedaan Malam 1 Suro dan 1 Muharram: Jangan Sampai Salah Kaprah!

5. Pesan Internal kepada Warga Hamalatul Quran
Secara khusus, KH Ainul Yaqin juga berpesan kepada seluruh santri, alumni, serta simpatisan Hamalatul Quran di manapun berada agar benar-benar menampilkan diri sebagai hamalatul qur’an (pembawa al-Qur’an). Hal itu diwujudkan dengan menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari, serta membawa misi Islam yang rahmatan lil ‘alamin, yakni Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

6. Doa dan Harapan
Pada akhirnya, PP Hamalatul Quran Jogoroto memanjatkan doa kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia dijauhkan dari fitnah perpecahan. Semoga para pemimpin bangsa senantiasa diberi petunjuk untuk berlaku adil, serta rakyat diberi kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi berbagai ujian yang tengah dihadapi.

Di akhir acara, Penasehat Yayasan Hamalatul Quran, Fauzi Ashari, memimpin doa penutup sekaligus shalat gaib bersama dengan seluruh santri, pengasuh, dan Forkopimcam.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *