JOMBANG, LintasDaerah.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Jombang, kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan warganya.
Ratusan siswa terkategori yatim, piatu, prasejahtera, dan penyandang disabilitas menerima bantuan berupa paket tas dan peralatan sekolah lengkap. Total, ada sebanyak 285 siswa menerima bantuan tersebut.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, juga disalurkan santunan bulanan bagi para janda lanjut usia (lansia) di wilayah Desa Kepatihan, Jombang.
Penyerahan bantuan tersebut, berlangsung di Graha Desa Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Rabu (28/5/2025).
Di antara para penerima, terdapat 18 anak berprestasi dan penyandang disabilitas yang secara khusus diundang serta diberi penghargaan.
Kepala Desa Kepatihan, Erwin Pribadi menyebut, penyaluran bantuan tersebut telah menjadi agenda rutin tiap tahun, sejak 2017.
“Setiap tahun pasti diagendakan. Tahun ini diberikan tas dan alat tulis. Sebelumnya pernah seragam, pernah sepatu. Semuanya disesuaikan dengan hasil rembukan bersama wali murid. Tahun depan mereka minta sepatu, dan kami akan usahakan itu,” ujar Erwin dalam sambutannya.
Ia menegaskan, selain agenda tahunan, penyaluran bantuan ini merupakan bentuk kepedulian nyata dari Pemdes Kepatihan terhadap warga setempat.
Kades Erwin juga mengatakan, anggaran yang digunakan untuk pengadaan tas dan alat tulis berasal dari Dana Desa (DD) senilai Rp46 juta.
Sementara dana santunan rutin bulanan untuk janda lansia berasal dari dana pribadi dirinya dan sang istri.
Berawal dari Amanah, Berujung Komitmen
Erwin juga menyampaikan, kegiatan ini merupakan amanah yang akan terus dijaga. Meski sederhana, acara tersebut sarat makna.
Para siswa tampak antusias dengan wajah berbinar, terutama anak-anak yatim piatu yang, menurut Erwin, akan tetap menjadi prioritas utama.
Di akhir sambutannya, Erwin berpesan agar para anak yatim tidak sungkan meminta bantuan apabila perlengkapan sekolah yang mereka miliki sudah tidak layak.
“Kalau sepatumu rusak atau seragammu tidak layak pakai, segera lapor ke saya atau Bu Lurah. Nanti akan kami belikan yang baru. Ini janji saya, terutama untuk anak-anak yatim piatu,” tambahnya.

Respons dan Tantangan di Lapangan
Meski program santunan telah berjalan selama lebih dari tujuh tahun, Erwin mengaku jika hal ini tak lepas dari tantangan. Ia menyebut, beberapa pihak kerap mempertanyakan mengapa desa lain tidak mengadakan kegiatan serupa.
“Saya sering ditanya, kenapa desa sebelah tidak bisa seperti Kepatihan yang tiap tahun selalu ada bantuan tas, sepatu, sembako. Saya jawabnya susah, karena saya tidak ingin menyudutkan desa lain. Tapi saya tetap berusaha agar Kepatihan terus bisa memberi,” jelasnya.
Sekedar informasi, kegaitan ini juga dihadiri Bupati Jombang H Warsubi serta Camat Jombang Heri Prayitno. Keduanya turut memberikan bantuan secara simbolis kepada para penerima. (*)