JOMBANG, LintasDaerah.id – Sebuah terobosan baru diluncurkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, Sabtu (17/5/2025). Yakni program “Pendopo Milik Rakyat, Abah untuk Semua”.
Program tersebut resmi dimulai di Pendopo Kabupaten Jombang, sebagai upaya semangat perubahan dan keterbukaan yang nyata antara pemerintah dan masyarakat.
Program ini merupakan bagian dari 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Jombang dan menjadi simbol transformasi fungsi pendopo dari ruang birokrasi eksklusif menjadi ruang publik inklusif.
Peluncuran program dihadiri pelajar dari tingkat RA, TK, SD hingga SMP, lengkap bersama para kepala sekolah. Mereka tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan room tour pendopo yang disambut langsung oleh Bupati Jombang Warsubi dan Ketua Tim Penggerak PKK, Yuliati Nugrahani Warsubi.
Suasana makin meriah dengan alunan musik gamelan dan pemutaran film budaya Jombang, termasuk tayangan tentang Warisan Budaya Tak Benda yang memperkenalkan kekayaan lokal kepada generasi muda.
Dalam sambutan yang disampaikan Sekretaris Daerah Agus Purnomo, pendopo kini tak lagi sekadar simbol kekuasaan, tetapi sudah berubah menjadi ruang interaktif bagi masyarakat Jombang.
“Pendopo adalah milik rakyat. Kini semua warga bisa mengenal, mengakses, dan mencintai pendopo sebagai bagian dari kehidupan publik,” ujar Agus Purnomo penuh semangat.

Program ini mengajak generasi muda untuk mengenal sejarah pendopo, belajar cara kerja pemerintahan, dan menggali identitas budaya lokal.
Program “Pendopo Milik Rakyat, Abah untuk Semua” diharapkan menjadi pusat edukasi, kreativitas, dan diskusi.
Di masa depan, tempat ini akan terbuka untuk pelajar, komunitas budaya, hingga warga biasa yang ingin mengenal lebih dekat tentang Jombang.
“Mari kita jaga dan manfaatkan pendopo ini bersama-sama. Ini bukan milik pejabat, tapi milik rakyat,” tegas Bupati Warsubi melalui pernyataan resmi.
Lewat program ini, Pemkab Jombang menargetkan peningkatan kedekatan antara warga dan pemimpin daerah, sekaligus memperkuat kepercayaan publik.
Visi besar yang diusung adalah “Jombang Maju dan Sejahtera untuk Semua”, bukan sekadar slogan, tapi langkah nyata yang dimulai dari ruang publik yang terbuka. (*)