JOMBANG, LintasDaerah.id – Pemerintah Kabupaten Jombang menggelar peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang berlangsung khidmat di Pasar Peterongan Kabupaten Jombang.
Kegiatan ini dihadiri langsung Bupati Jombang Warsubi, Wakil Bupati M. Salmanudin, Sekretaris Daerah (sekda) Jombang Agus Purnomo, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang Miftahul Ulum, bersama para penggiat lingkungan dari berbagai elemen masyarakat.
Berlangsung di Pasar Peterongan, Jombang, acara dibuka dengan apel bersama yang diikuti sejumlah siswa, pegawai DLH dan komunitas di bidang lingkungan hidup, Kamis (5/6/2025) pukul 07.30 WIB.
Bupati Jombang Warsubi yang turut hadir dalam acara ini langsung turun aksi menyapu area Pasar Peterongan bersama jajaran pemerintahan lainnya.

Bukan hanya itu, pada kegiatan ini Dinas Lingkungan Hidup Jombang juga melakukan aksi cabut sampah, yakni menukar kantong plastik yang dipakai pembeli di Pasar Peterongan dengan tas kanvas go green yang bisa digunakan berulang kali.
Sebelumnya, apel pagi telah berlangsung dipimpin Sekertaris Daerah Jombang Agus Purnomo.
Dalam sambutannya, Sekda Agus Purnomo menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas antusiasme seluruh kader lingkungan, baik dari komunitas, permukiman, hingga sekolah yang telah berkomitmen menjaga kelestarian bumi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya sampah plastik yang menjadi ancaman serius bagi kelestarian bumi.
“Jumlah sampah terus meningkat akibat pola konsumsi masyarakat. Di Kabupaten Jombang, pengelolaan sampah baru mencapai angka 45,2%, dengan komposisi sampah plastik sekitar 15%,” ungkap Agus.
Tahun ini, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia mengangkat tema “Ending Plastic Pollution” atau “Hentikan Polusi Plastik”, yang menjadi seruan global untuk membangun kesadaran kolektif tentang bahaya sampah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan.
Agus menyampaikan, paradigma pengelolaan sampah tidak bisa lagi sekadar “kumpul, angkut, buang”. Masalah sampah harus ditangani secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir, mulai dari edukasi masyarakat, penyediaan infrastruktur yang memadai, hingga pengembangan ekonomi sirkular berbasis sampah.
“Pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya milik DLH, tetapi juga seluruh instansi pemerintah, sektor swasta, sekolah, madrasah, komunitas, hingga masyarakat luas,” tegasnya.
Sebagai bentuk komitmen nyata, Pemkab Jombang juga telah mengeluarkan Surat Edaran yang melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai dalam pembagian daging kurban. Masyarakat diminta menggunakan wadah ramah lingkungan seperti besek bambu, daun jati, daun pisang, atau wadah guna ulang sesuai kearifan lokal.

Kegiatan peringatan ini juga diisi dengan aksi nyata di berbagai tempat selama pekan lingkungan hidup, mulai 2 hingga 5 Juni 2025. Rangkaian kegiatan ini melibatkan berbagai kalangan, dari lembaga pemerintah, sekolah, pondok pesantren, hingga pasar-pasar rakyat dalam aksi bersih dan edukasi pengurangan sampah plastik.
Di akhir sambutannya, Sekda Agus Purnomo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memulai perubahan dari lingkungan terdekat.
“Perubahan ini harus dimulai dari rumah, kantor, sekolah, hingga desa. Sekecil apapun aksi kita akan memberi dampak besar bagi bumi dan generasi mendatang. Ayo jogo bumi lestari, ayo jogo Jombang resik!”
Acara ditutup dengan membersihakn area Pasar Peterongan bersama serta melakukan aksi cabut sampah plastik yang dilakukan oleh beberapa perwakilan sekolah dan komunitas serta deklarasi komitmen bersama mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.(*)