Peristiwa

Tips Kenali Kopi Matang Maksimal Ala Juara 1 Lomba Sangrai Kopi Tradisional di Wiwit Kopi 2025 Segunung Wonosalam Jombang

×

Tips Kenali Kopi Matang Maksimal Ala Juara 1 Lomba Sangrai Kopi Tradisional di Wiwit Kopi 2025 Segunung Wonosalam Jombang

Sebarkan artikel ini
Pratiwi, Juara 1 Lomba Sangrai Kopi Manual di Wiwit Kopi 2025 Segunung Wonosalam Jombang. (Foto: Nury)
Pratiwi, Juara 1 Lomba Sangrai Kopi Manual di Wiwit Kopi 2025 Segunung Wonosalam Jombang. (Foto: Nury)

JOMBANG, LintasDaerah.id – Wiwit Kopi 2025 Kampung Adat Segunung, Wonosalam, Jombang, bukan hanya menyajikan ritual petik kopi perdana yang menandai awal musim panen, tetapi juga digelar lomba sangrai kopi yang diikuti oleh berbagai peserta dari seluruh Indonesia.

Lomba sangrai kopi berlangsung pada tanggal 13 Juni 2025, sehari sebelum prosesi Wiwit Kopi, Sabtu (14/6/2025).

Sejumlah peserta lomba sangrai kopi datang dari berbagai kota diantara berasal dari Jakarta, Malang, Surabaya bahkan Papua Barat Daya. Dari keseluruhan 27 peserta, warga Kampung Adat Segunung mendominasi.

Baca Juga  Kunjungi Ponpes Darul Ulum Jombang, Menteri Agama RI Puji Program Makan Bergizi Gratis Bandingkan dengan Amerika

Perlu diketahui sangrai kopi manual menggunakan api dari kayu bakar dan meletakkan biji kopi di atas tungku yang terbuat dari tanah liat.

Butuk kesabaran dan keuletan untuk menyangrai kopi secara tradisional, terlebih harus menstabilkan api dari kayu bakar.

Pemenang lomba sangrai kopi diumumkan setelah berebut gunungan arak-arakan di Pendopo Balai Ageng Giri Kedaton.

Juara 1 diraih Pratiwi yang sosok ibu sekaligus warga Kampung Adat Segunung.

Saat ditanya mengenai keberhasilannya menyabet juara satu, ia pun mengaku senang dan bangga.

Baca Juga  Waket Komisi III DPR RI: Penanganan Mudik Lebaran 2025 Sangat Prima

Keberhasilan tersebut tetu bukan tanpa alasan, sosok ibu yang selalu mengenakan hijab ini mengaku telah terbiasa menyangrai kopi.

“Saya sudah lama meyangrai kopi, kira-kira sudah satu 10 tahun,” ujarnya di tengah aktivitas menyangrai kopi di samping booth pameran UMKM Segunung.

Pratiwi juga memberikan tips singkat cara mengenali kopi yang sudah matang saat di sangrai.

Pertama, warna kopi antara bagian luar dan dalam sudah terlihat sama yakni menghitam.

Ciri kedua kopi yang sudah matang maksimal adalah sudah tidak berat saat sangrai seperti saat awal memasukkan biji kopi ke tungku.

Baca Juga  Mojowarno Creative Fest 2025 Meriah, Dibarengi Gerakan Pangan Murah Serentak

Selain Ibu Pratiwi, juara lainnya yang menjadi sorotan dalam lomba sangrai kopi yakni peserta dari Papua, Baltasar Klauna Haqq, yang berhasil menyabet posisi ke-3.

Semua kopi hasil sangrai tradisional yang menyabet juara dilelang dalam acara ini. Kopi bubuk hasil sangrai juara satu dilelang dengan harga Rp100 ribu, hasil dari juara kedua Rp75 ribu sementara hasil dari juara 3 Rp.50 ribu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *