JOMBANG, LintasDaerah.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran lahan di tengah peralihan musim.
Saat ini, Jombang tengah memasuki masa transisi menuju kemarau. Meski cuaca terasa panas, intensitas hujan masih kerap turun sehingga kondisi disebut “kemarau basah”.
Pelaksana tugas (Plt) Kalaksa BPBD Jombang, Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas menegaskan, sebagian besar kasus kebakaran yang terjadi dipicu oleh kelalaian manusia.
“Kebakaran biasanya karena masyarakat membakar sampah atau membersihkan lahan tanpa pengawasan. Begitu ditinggal, api terbawa angin dan meluas hingga sulit dikendalikan,” ungkapnya, Selasa (9/9/2025).
Menurut Wiku, tindakan kecil seperti membuang puntung rokok sembarangan di area kebun atau rumpun bambu juga berpotensi memicu kebakaran.
Oleh karena itu, masyarakat diminta lebih hati-hati dan tidak meninggalkan api sebelum benar-benar padam.
“Kalau harus membakar sampah, tolong diawasi sampai habis. Jangan sampai api merembet ke rumah atau lahan yang mudah terbakar,” pesannya.
Selain kebakaran lahan, BPBD juga menyoroti potensi bahaya dari pepohonan rimbun yang rawan tumbang akibat angin kencang.
Namun, Wiku menjelaskan, kewenangan perawatan pohon berada di instansi terkait sesuai aset lahan.
“Kalau pohon ada di jalan provinsi, itu tanggung jawab balai besar jalan. Kalau di wilayah kabupaten atau desa, biasanya ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH). BPBD akan turun membantu jika sudah ada kejadian, misalnya evakuasi,” jelasnya.
Meski begitu, BPBD Jombang tetap mendorong adanya mitigasi sejak dini. Pemangkasan pohon yang terlalu rimbun perlu dilakukan agar tidak membahayakan pengguna jalan.
“Kami berharap DLH aktif melakukan pemangkasan bila ada potensi pohon rawan tumbang. Kalau butuh bantuan, BPBD siap mendukung,” tambah Wiku.
Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada ketika bepergian, terutama saat angin kencang melanda.
“Kami mengingatkan pengguna jalan untuk berhati-hati melintas di area dengan pepohonan besar atau ranting kering. Kondisi cuaca harus selalu diantisipasi,” pungkasnya.
Dengan kewaspadaan bersama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan risiko kebakaran lahan maupun pohon tumbang dapat ditekan sehingga kondisi Jombang tetap aman dan kondusif.(*)