JOMBANG, LintasDaerah.id – Video rekaman CCTV menayangkan seorang perempuan mengenakan jaket warna hitam diduga hendak membobol lapak pedagang menggunakan linggis kecil, menyebar di media sosial dan grup WhatsApp.
Informasi yang dihimpun, lokasinya berada di Pasar Megaluh, Kabupaten Jombang. Jawa Timur.
Dalam video yang beredar, perempuan tersebut tampak mondar-mandir di antara lapak-lapak pedagang, sesekali melihat ke sekeliling dengan gerak-gerik mencurigakan.
Kemudian, ia terlihat mengeluarkan sebuah linggis kecil dan mencoba mencongkel pintu lapak yang tertutup rapat.
Aksi tersebut tak hanya dilakukan di satu titik saja, pelaku bahkan berpindah ke beberapa lapak lain untuk mencoba melakukan hal serupa.
Namun, setelah beberapa kali mencoba dan situasi tampaknya tidak mendukung, ia pun pergi begitu saja meninggalkan lokasi.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 22 Juli 2025, sekitar pukul 16.45 WIB, tepatnya di sebuah lapak grosir sembako milik Moh Zakariya (40), warga Desa/Kecamatan Megaluh.
Beruntung, meski pintu sempat terbuka secara paksa, tidak ada barang dagangan miliknya yang hilang.
Berdasarkan keterangan korban, ia baru menyadari adanya upaya pembobolan lapaknya pada Minggu malam, sekitar pukul 19.30 WIB.
Saat hendak membuka tokonya, ia terkejut melihat gembok sudah terlepas. Namun setelah memeriksa seluruh isi toko, tidak ada satu pun barang yang hilang. Ia pun memperbaiki gembok dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Rasa curiga semakin kuat pada Selasa pagi, sekitar pukul 11.00 WIB. Ketika itu, Zakariya meminta bantuan pemilik toko emas di sebelahnya untuk memeriksa rekaman CCTV.
Dari situlah terlihat jelas sosok perempuan tak dikenal tengah berusaha membuka paksa pintu lapaknya.
Kapolsek Megaluh, AKP Trisula Hadi, membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan terkait kejadian tersebut.
“Kami sudah mendatangi lokasi kejadian, memeriksa saksi-saksi, dan membuat laporan untuk penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya, Rabu (23/7/2025).
Hingga kini, polisi masih berupaya mengungkap identitas pelaku dan menelusuri keberadaannya. AKP Trisula juga mengimbau masyarakat, terutama para pedagang pasar tradisional, untuk lebih waspada dan rutin memeriksa keamanan tempat usaha mereka. (*)