JOMBANG, LintasDaerah.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyaluran bantuan sosial (bansos) dan taliasih di Kabupaten Jombang, Jumat (27/06/2025)
Acara ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani, Bupati Jombang, Warsubi, Wakil Bupati Salmanuddin, Sekertaris Daerah Jombang Agus Purnomo, Pimpinana Bank Jatim Pusat Surabaya, Pimpinnan Bank Jatim Jombang dan segenap tamu undangan penerima bantuan secara simbolis.
Digelar di Gedung PSBR Jombang, pemberian bantuan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah provinsi dan daerah dalam melayani masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini.
Ia juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Sejak kepemimpinan beliau, 30 Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Dinas Sosial telah ‘berubah casing’ berkat pemeliharaan tahunan senilai Rp250 juta per UPT.
“Alhamdulillah, UPT-UPT kami sekarang memiliki aula yang representatif dan cukup baik,” ujar Restu.
Perbaikan fasilitas ini tentu akan berdampak positif pada kualitas pelayanan sosial bagi masyarakat Jawa Timur.
Masih dalam penuturan Restu, total bantuan yang disalurkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencapai Rp5,69 miliar yang terbagi dalam dua sektor yakni Dinas Sosila sebesar Rp4,59 miliar dan sektor Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) sebesar Rp1,1 miliar.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah secara simbolis menyerahkan delapan jenis bantuan sosial kepada penerima manfaat. Ia menyebutkan, bantuan yang disalurkan mencakup berbagai kelompok masyarakat, mulai dari ibu tunggal (single parent), penyandang disabilitas, lansia, hingga pelaku usaha ultra mikro.
Salah satu bentuk bantuan yang diberikan adalah hibah kewirausahaan perempuan, dengan nilai sebesar Rp3 juta per orang. Bantuan ini diperuntukkan bagi perempuan kepala keluarga, ibu yang memiliki anak penyandang disabilitas, serta mereka yang tinggal serumah dengan individu rentan.
Selain itu, bantuan juga disalurkan kepada para lansia yang tinggal bersama keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH), dalam bentuk dukungan PKH lansia yang disalurkan setiap tiga bulan.
Tak hanya itu, Pemprov juga memberikan asistensi sosial bagi penyandang disabilitas berat—yakni mereka yang memiliki lebih dari dua jenis disabilitas.
Penyaluran bantuan ini dilakukan dengan pendampingan dari petugas PKH Plus. Ada pula bantuan pemberdayaan desa, dengan nominal rata-rata Rp100 juta per desa, yang diberikan langsung kepada kepala desa sebagai bagian dari program penguatan kapasitas masyarakat desa.
Bentuk dukungan lainnya datang dalam wujud zakat produktif, yaitu bantuan Rp500 ribu yang diberikan kepada pelaku usaha ultra mikro. Sementara itu, para pekerja industri rokok di Kabupaten Jombang juga mendapat perhatian khusus melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Khofifah menjelaskan, BLT tersebut merupakan hasil negosiasi antara Pemprov Jawa Timur dan Kementerian Keuangan. Dalam skema ini, para pekerja industri rokok yang sebelumnya belum terakomodasi dalam bantuan sosial formal, kini bisa menerima bantuan sebesar Rp1.325.000 per orang. Secara keseluruhan, bantuan dari DBHCHT yang dialokasikan untuk Jawa Timur mencapai Rp19,8 miliar, dan di Kabupaten Jombang sendiri, terdapat 517 penerima.
Gubernur Jawa Timur menegaskan, distribusi bantuan akan dilakukan secara terjadwal dan ditargetkan rampung paling lambat minggu kedua bulan Juli 2025. Ia berharap berbagai bentuk bantuan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan sekaligus memperkuat daya tahan ekonomi kelompok rentan.
“Kami ingin kehadiran pemerintah benar-benar dirasakan oleh masyarakat, terutama mereka yang paling membutuhkan. Ini adalah bentuk kepedulian dan kehadiran negara di tengah rakyat,” ujar Khofifah menutup sambutannya.
Bupati Jombang Warsubi dalam kesempatan ini menyampaikan, rasa terima kasih atas kehadiran dan bantuan yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ia menjelaskan, berbagai bantuan yang disalurkan, baik untuk lansia, penyandang disabilitas, anak-anak dari keluarga kurang mampu, buruh pabrik, maupun pendamping sosial, adalah bentuk perhatian yang sangat berarti, baik secara materi maupun moral.
“Harapan kami, bantuan ini bisa memberikan manfaat besar, membantu meringankan kebutuhan sehari-hari masyarakat, serta menjadi berkah bagi semua pihak yang terlibat,” ujar Abah Warsubi.(*)