JOMBANG,Lintasdaerah.id – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Jombang menggelar Operasi Simpati pada Kamis malam, 25 September 2025. Kegiatan penertiban dan sosialisasi ini dimulai pukul 21.00 WIB dan dipimpin langsung oleh Plt. Kasatpol PP Jombang, Drs. Purwanto, M.KP.
Operasi tersebut menyasar sejumlah titik di wilayah Jombang dengan fokus penertiban dan edukasi. Salah satu sasaran utama adalah angkringan yang masih beroperasi melampaui batas waktu yang ditentukan.
Petugas Satpol PP memberikan teguran serta imbauan agar para pelaku usaha mematuhi aturan jam operasional yang telah ditetapkan, terutama bagi angkringan yang masih buka di atas pukul 23.00 WIB.
Selain penertiban jam operasional angkringan, Satpol PP juga melakukan sosialisasi kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di bawah flyover Peterongan.
Dalam sosialisasi tersebut, petugas menyampaikan pentingnya menjaga ketertiban umum serta tidak berjualan di area yang mengganggu lalu lintas atau membahayakan keselamatan.
Tidak hanya fokus pada ketertiban pedagang, operasi ini juga mencakup kegiatan survei terhadap tiang dan kabel fiber optik yang tersebar di beberapa titik. Survei ini bertujuan untuk mendata dan mengevaluasi keberadaan infrastruktur tersebut, mengingat potensi gangguan terhadap ketertiban dan keselamatan umum.
Menurut Plt. Kasatpol PP Jombang, Operasi Simpati ini merupakan langkah preventif dan edukatif bagi masyarakat.
“ Kami datangi angkringan-angkringan agar menjaga ketertiban kesepakatan bersama jam 23.00 malam harus tutup,kemudian di samping itu juga kami monitoring barangkali ada penanaman tiang-tiang internet pada malam hari karena untuk keselamatan kerja dan di samping itu untuk saat ini kita sedang melakukan evaluasi terhadap pemasangan kabel maupun tiang-tiang internet itu agar tidak mengganggu kenyamanan, keamanan warga masyarakat sekaligus keselamatan warga masyarakat dan estetika dari wilayah kota” tegas Plt. Kasatpol PP Jombang di sela kegiatan.
Satpol PP Jombang berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan penertiban secara humanis serta mengedepankan pendekatan persuasif dalam setiap kegiatannya.