JOMBANG, LintasDaerah.id – Teka-teki penyebab meninggalnya Dodik Darmawanto (45), pria yang ditemukan tak bernyawa di belakang bangunan KUD Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, akhirnya terungkap.
Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan tim forensik dari RS Bhayangkara Kediri, Pria berusia 45 tahun -sebelumnya tertulis 30 tahun itu meninggal dunia akibat serangan jantung, bukan karena tindak kekerasan.
Autopsi dilakukan di RSUD Jombang pada Kamis (8/5/2025) sore hingga malam hari. Proses pemeriksaan medis berlangsung cukup lama, mulai pukul 16.00 hingga sekitar pukul 21.00 WIB. Sejumlah petugas Satreskrim Polres Jombang turut berjaga di sekitar ruang autopsi.
“Dari hasil pemeriksaan medis, kematian korban disebabkan oleh gagal jantung. Riwayat kesehatan korban menunjukkan bahwa sebelumnya ia pernah menjalani pemeriksaan EKG di RS Ploso,” ungkap AKP Margono Suhendra, Kasatreskrim Polres Jombang.
Dijelaskannya, serangan jantung menyebabkan korban mengalami kekurangan oksigen, yang berujung pada kematian mendadak.
Sementara luka di bagian wajahnya yang sempat menimbulkan spekulasi, ternyata disebabkan oleh benturan saat korban terjatuh.
“Luka lecet di pipi dan dagu itu murni akibat benturan dengan tembok di lokasi kejadian, bukan karena penganiayaan,” tegas AKP Margono.
Karena tidak ditemukan unsur tindak pidana, jenazah korban pun diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan. Pihak keluarga telah menerima hasil pemeriksaan tersebut.
Diketahui, jasad Dodik pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak membuang sampah di area kebun belakang KUD pada Kamis (8/5/2025) pagi.
Penemuan itu sempat menghebohkan warga sekitar, apalagi ditemukan bekas luka pada wajah korban. (*)
Baca sebelumnya: Temuan Mayat Seorang Pria di Rejoagung Jombang Gegerkan Warga