JOMBANG, LintasDaerah.id – Kehadiran Bupati Jombang Warsubi dalam wawancara di CNN Indonesia mendapat apresiasi dari pengamat politik. Langkah Warsubi yang tampil di panggung nasional dinilai sebagai teladan komunikasi publik yang empatik dan partisipatif dalam merespons kegelisahan masyarakat terkait kebijakan pajak daerah.
Pengamat politik Agung Baskoro menilai, kehadiran Warsubi berbeda dibandingkan sejumlah kepala daerah lain yang menghadapi persoalan serupa.
“Ada yang beda antara Jombang dengan Pati. Saya sangat mengapresiasi Pak Warsubi mau tampil di CNN malam ini. Tidak mudah berbicara di panggung nasional di tengah banyak masalah daerah bermunculan,” ujar Agung.
Menurutnya, Warsubi menunjukkan itikad baik dengan membuka komunikasi dua arah secara luas. Bahkan, langkah itu dilakukan lebih awal sebelum muncul istilah Pati Effect terkait protes kenaikan pajak di daerah lain.
“Jombang berbeda dengan Pati. Jika di Pati kebijakan pajak terkesan sepihak tanpa komunikasi dengan DPRD maupun masyarakat, maka Pak Warsubi justru membuka ruang dialog. Beliau komunikatif, empatik, dan melibatkan DPRD agar penyusunan maupun revisi perda berjalan baik,” tegasnya.
Agung menambahkan, pemerintah daerah perlu mempertimbangkan kondisi riil masyarakat dalam membuat kebijakan pajak. “Kenaikan harus rasional, jangan berlebihan, dan dilakukan bertahap. Saya juga mengapresiasi Mendagri Tito Karnavian yang memberi batasan minimum dan maksimum tarif pajak,” jelas Founder & Executive Director Triaspolitika itu.
Sementara itu, Bupati Jombang Warsubi menegaskan bahwa sejak awal dirinya meminta Bapenda Jombang membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan maupun masukan.
“Saya imbau masyarakat yang keberatan segera menghubungi Bapenda atau desa. Nanti bersama-sama dilakukan validasi agar pembayaran PBB-P2 bisa diturunkan. Terima kasih kepada masyarakat Jombang,” pungkasnya.(*)